Tags

,

Sop DurenCianjur terkenal dengan berasnya, beras Cianjur, manisan dan asinan, moci dan tauco.

Suatu waktu kami datang ke sana, tetapi sebelumnya saya menghubungi sahabat lama (sebut saja namanya Rudi) yang sudah belasan tahun tinggal dan mempunyai isteri asli Cianjur. Maksudnya untuk silaturrahmi, sekalian siapa tau Rudi berkenan membantu sebagai guide kami di Cianjur.

He3x….. mumpung ada teman supaya ga nyasar-nyasar 🙂

Saat itu bertepatan dengan Rudi OTW dari Bandung, maka kami janjian ketemu di jalan keluar terminal dekat rel kereta api, kebetulan kami kejebak macet, akibat angkot yang ngetem dan ambil penumpang seenaknya, PKL yang menggelar lapak dan gerobaknya di bahu jalan, parkiran motor dan mobil di pinggir jalan, ditambah lagi dengan adanya perlintasan yang kereta apinya bolak balik kayak setrikaan, ga mikir bahwa jalanan milik bersama yang juga dilewati pengendara mobil dan  motor.

Kereta Api seolah-olah menganggap pengguna jalan lain itu “ngontrak” sehingga mereka lebih berhak menutup perlintasaan, tidak peduli meski mengakibatkan macet parah, padahal semua kendaraan bermotor bayar pajak, dan mereka juga punya hak di jalan raya.

***

Setelah sepakat dengan tempat-tempat yang kami kunjungi, Rudi jalan duluan dan kami mengkutinya dari belakang.

Kami minta ditunjukin toko penganan Cianjur yang sangat menggoda, manisan/ asinan terbaik di kota ini.

Kemudian, kami lanjut minta diantar ke salah satu kedai  sop duren alias durian yang paling enak, sebab dalam perjalan menuju pusat kota Cianjur tadi, kami melihat sebuah warung sop duren yang banyak pengunjungnya.

Belakangan kami tau bahwa kedai tersebut adalah sebuah tempat tongkrongan para penggila duren sembari menikmati minuman olahan dari duren.

Tentu saja yang menjadi menu andalan semua berbahan dasar duren, utamanya Sop Duren.

#Eeeehhh btw Rudi juga membawa kami ke tempat yang tadi kami lewati#

He3x….. kebenaran…… !!! namanya Kedai Sop Duren dengan hashtag “tanpa pemanis buatan”.

***

Seperti biasa klo masuk restoran, kita akan dipersilahkan masuk atau dicarikan meja dan tempat duduk oleh pramusaji, kemudian diberikan buku menu makanan/ minuman.

Nah, beda dengan di sini, kita langsung dipersilahkan antri, pesan dan bayar di kasir, sementara yang lainnya punya tugas cari meja/tempat duduk yang kosong untuk kami ber-7 plus Rudi dan temannya (jadi 9 orang).

Jujur saya katakan, bahwa istilah Sop Duren atau Sop Buah baru saya dengar di Jakarta, tadinya saya hanya tau Sop Kambing, Sop Ikan, Sop Iga Sapi, atau Sop Buntut. Karena di kampung saya es yag dicampur dengan duren namanya Es Duren tanpa embel-embel kata “Sop”.

***

Kembali ke pokok permasalahan, tentang Sop Duren di Kedai Sop Duren Cianjur.

Daging duren yang menjadi bahan dasarnya adalah duren dengan kualitas pilihan, bisa lokal maupun regional tergantung pasokan. Daging duren dipisahkan dari bijinya kemudian di bulat-bulatkan kira2 sebesar kepalan tangan orang dewasa, untuk kemudian di simpan di freezer.

Nah pada saat dihidangkan, duren yang sudah beku tsb dimasukkan ke dalam mangkok, ditambahkan dengan sensasi es batu, air gula asli, dan susu kental manis, kemudian ditaburi parutan keju lembut yang begitu menggoda selera.

Satu mangkok IDR 11.000…!!!

Isi Sop DurenDisamping menu di atas, juga ada es krim goreng, jadi roti digoreng kemudian di dalamnya ditambahkan es krim rasa duren harganya IDR 8.000.

Ada juga pancake duren seperti pencake duren Medan (saya taunya pancake duren idenya dari Medan), batagor kuah, mpempek, minuman/ jus buah.

O ya, ternyata pusat Kedai Sop Duren ada di daerah Serang saudara-saudara ….!!!.

Alamat :

Kedai Sop Duren Cianjur, Jl. Juanda No. 80 Panembong, Cianjur