Tags

, , , ,

IMG_3765

Dari bagian belakang Restoran Floridas di Jl. Raya Laguna, Ngade, Ternate, Maluku Utara (menghadap ke laut), dari atas terlihat pemandangan Pulau Maitara dan Pulau Tidore.

Pulau Maitara berada antara pulau Tidore dan pulau Ternate, pulau-pulau ini begitu eksotis dan elok, keindahannya luar biasa, penuh dengan tanaman-tanaman yang menghijau, tidak heran kalau pemandangan ini diabadikan pada uang kertas pecahan seribu rupiah.

Lihatlah, di bagian depan uang tersebut terdapat gambar Pahlawan Nasional kelahiran Saparua, Maluku yaitu Thomas Matulessy yang lebih dikenal dengan Pattimura beserta pedang terhunus di dada, di balik uang tsb tampak dua gunung dengan birunya air laut dan sebuah perahu nelayan.

Itulah Pulau Maitara dan Pulau Tidore

Menurut informasi masyarakat sekitar, untuk melihat pemandangan yang persis dengan gambar di uang seribu tersebut, datanglah ke daerah Gambesi yang berada di bagian Selatan Pulau Ternate.

Karena tertarik dengan keindahan kedua pulau tsb, saya bercita-cita ingin mengunjunginya. Kami langsung meluncur ke Pelabuhan Penyeberangan Bastiong yang tidak begitu jauh dari Restoran Floridas.

Suasana pelabuhan terlihat ramai, berbaurnya pedagang denga lalu lalang penumpang yang akan berangkat/ tiba dari pulau-pulau sekitarnya, calo ferry maupun speedboat yang berkeliaran menawarkan tumpangan, speedboat, kapal-kapal kecil yang tertambat di dermaga, bahkan ferry yang siap membawa penumpang ke Pulau Halmahera.

Kami menyewa speedboat ke Pelabuhan Rum, di Pulau Tidore, PP seharga Rp 200ribu dengan waktu tempuh sekitar 2×15 menit.

Speedboat bermesin Yamaha 2×40 PK ini melaju dengan kencang, membuat kami terguncang-guncang dengan keras, melambung seakan-akan terbang dan menghentak-hentak ketika melewati ombak yang datang.

Kami sampai di Pelabuhan Rum, Tidore sekitar pukul 16.30 disaat matahari secara  perlahan mulai mendekati kaki langit. Suasana dermaga pelabuhan Rum tidak seramai Pelabuhan Penyeberangan Bastiong.

Tidak banyak yang bisa kami lakukan di Pulau Tidore selain memotret, kami hanya istirahat sebentar, melihat air laut yang jernih, sambil memandang ke arah Pulau Ternate dengan latar belakang Gunung Gamalama yang masih tertutup rimba hijau.

Setelah puas mengintip Pulau Tidore dari luar Pelabuhan Rum, kami kembali ke Ternate naik speeboat yang sama….

Terguncang-guncang lagi…!!!

Terbang lagi …!!!!

Terhentak-hentak lagi … !!!

Pengemudi speedboat berusaha mengatasi ombak yang semakin besar…!!!

***

Yaaahhhh…. ternyata, kami hanya bisa ke Pulau Tidore, tidak sempat mampir ke Pulau Maitara maupun ke daerah Gambesi.