Air Guraka adalah minuman khas Ternate dengan bahan dasar jahe merah, gula merah, irisan buah kenari, susu kental manis serta kopi/ coklat.
Guraka mirip dengan Saraba di Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara atau Maluku, dan mirip dengan Bandrek di Jawa Barat atau daerah lain di Indonesia.
Minuman Guraka di Pantai Swering biasanya disajikan bersama-sama dengan Pisang Goreng, di Ternate namanya Pisang Mulu Bebek atau Mulut Bebek, lebih tepatnya (mirip) kripik pisang yang dicocol dengan sambel terasi atau dabu-dabu, ditemani kacang tanah goreng, dan teri goreng.
Karena pisang goreng dicocol dengan sambel, jadi rasa gurih pisang berpadu dengan rasa pedas…!!!
Pisang Mulut Bebek banyak ditemukan di Jailolo, Halmahera Barat, mempunyai bentuk panjang dengan ujung yang mengerucut. “Mirip mulut bebek,” kata Pedagangnya.
Di daerah inilah (Ternate) saya pertama kali makan Pisang Goreng dicocol sambel terasi, sekitar 8 tahun yang lalu hingga ketagihan sampai sekarang.
Sejak sore hari kawasan Pantai Swering, yang merupakan Program Reklamasi Pantai Pemerintah Daerah Maluku Utara, berada di Kelurahan Muhajirin, Kecamatan Kota Ternate Tengah, Maluku Utara ini sudah mulai dipenuhi oleh pedagang makanan/ minuman sampai larut malam.
Di sini, bukan saja Pedagang Guraka yang berjualan di sepanjang pantai, tapi juga Pedagang makanan lain seperti jagung bakar, ikan bakar, ayam goreng, dll. Sepertinya kawasan ini sudah berkembang menjadi salah satu pusat kuliner di sore dan malam hari khususnya bagi masyarakat Ternate.
Pesanan kami bertiga di sore itu adalah :
- 2 gelas Guraka Susu
- 1 gelas Guraka Kopi
- 1 porsi Pisang Mulut Bebek
- 1 porsi kecil Teri Goreng
- 1 porsi kecil Kacang Tanah Goreng
- 1 porsi kecil Sambel Terasi
Untuk makanan di atas kami membayar Rp120.000,- karena segelas Guraka harganya Rp20.000. Tapi menurut teman saya harga tsb termasuk mahal, mungkin karena pedagang menganggap kami adalah wisatawan, jadi harganya di-mark-up.
Teman saya yang sudah 5 tahun tinggal di Ternate ini ngomel-ngomel kepada Pedagang tsb : “Harusnya kamu tidak naikin harga sesukamu, apa kamu kira saya orang baru di sini. Lain kali jangan begitu ya ..!!!” katanya lagi.
Meskipun demikian, teman saya tetap membayar harga yang disebutkan tadi.
Fahmi (catperku) said:
kalau guraka belum pernah coba saya, mahall juga ya 20 ribu segelas 😐 kalau pisang goreng yang dicocol sambal sudah pernah coba waktu ke sumbawa kemarin 😀
ded said:
He3 guraka cuma namanya saja yg berubah klo rasanya hampir sama dengan bandrek 🙂
Fahmi (catperku) said:
Haha, serius? Ternyata kayak bandrek ya 😀 Kalau bandrek sih udah sering minum dan cobain 😀
ded said:
Iya kayak bandrek. Cuma kombinasinya ditambah susu kental manis atau kopi/coklat 🙂
Lidya said:
say abisa membayangkan deh pak kalau dikasih tau seperti bandrek
ded said:
I ya mb Lyd bisa menghangatkan tubuh… 🙂
monda said:
pisang goreng pake sambel enaaak uda
aku nyicipin waktu di Balikpapan
iya emang jadi nagih ya.., aplagi ditemani dengan guraka yang hangat.., unik juga rasanya ada potongan kenari
ded said:
Iya mb, umumnya daerah timur indonesia makan pisang goreng dicocol sambel terasi 🙂
Bang Ardin said:
Kami pernah makan mie rebus 2 porsi. Kena 70 ribu. Huhuhu.. ternate emang mahal ya
ded said:
Klo memang harga di Ternate yang lebih tinggi dari daerah lain gak apa2, asal jangan karena alasannya yang beli wisatawan jadi harga dinaikin …. 😦
Alris said:
Tiap daerah punya minuman khas. Makan pisang goreng dengan sambal dan ikan teri goreng, kayak sensasi sesuatu ya uda, hehe…
Mental gak jujur alias memalak inilah salah satu yang bikin orang kapok kalo mau makan / minum daerah setempat. Gak dimanapun di Indonesia hampir sama.
ded said:
Kadang kadang kesal juga melihat orang yg “mengambil kesempatan dalam kesempitan” spt itu.
Info Menarik said:
Wah kayaknya enak tuh mas masakannya … Hmmm jadi ngiler mas …
ded said:
Makanan sederhana di nikmati d tempat yg tepat …!!!
Hengki said:
Wah. Inilah terkadang susahnya jadi wisatawan 🙂 semoga tidak terjumpai yang mark-up dengan harga yang tidak wajar.
Jadi penasaran rasanya. Selain di ternate ada yang jual gak ya. hhehe
Allisa Yustica Krones said:
Guraka atau Goraka itu mmg bahasa daerah timur untuk jahe 😀
ded said:
O iya, ada yang nyebut Goraka juga mb Allisa… 🙂
Beby said:
Aku pikir itu kopi atau teh tarik, Bang.. Hahah.. 😀
Rasanya kayak bandrek ngga sih?
ded said:
Bukan teh atau kopi tarik Beb, tapi bndrek yang di Ternate namanya Guraka… 🙂