Tags
Bandara Achmad Yani, Citylink, Halim Perdanakusumah, Jawa Tengah, Mesjid Agung Demak, Mesjid Agung Jawa Tengah, Mesjid Menara Kudus, Rembang, Semarang
Pagi itu, kami terbang dari Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta ke Bandara Achmad Yani, Semarang dengan Citylink.
Pengalaman terbang yang menyenangkan karena jarak bandara relatif tidak jauh, tidak seramai di Cengkarengan mungkin karena maskapai penerbangan yang beroperasi di Halim masih sedikit, terus terasa nyaman karena bandara baru direnovasi, bahkan di ruang tunggu ada “Starbuck”, ditambah lagi pelayanan Citylink juga bagus dan waktu keberangkatan on-time.
Dalam waktu 50 menit kami sudah sampai di Semarang, meskipun ada tambahan waktu karena beberapa kali pesawat kami mutar-mutar di atas langit Semarang, mungkin menunggu antrian pesawat yang akan landing di landasan Achmad Yani.
***
Perjalanan menuju Kota Rembang di mulai lewat jalur Pantura, mampir di Mesjid Agung Demak, Mesjid Menara Kudus dan Mesjid Agung Jawa Tengah (besoknya dalam perjalanan kembali ke Semarang)
1. Mesjid Agung Demak, mampir di sini untuk menjama’ Shalat Zuhur dengan Shalat Ashar.
Banyak yang selesai shalat duduk-duduk santai menikmati tiupan angin di teras mesjid, apalagi siang itu matahari bersinar terik. Sementara kami kembali meneruskan perjalanan ke tujuan berikutnya.
O ya, dari mesjid tadi menuju ke parkiran kami dikerubutin oleh pengemis tua/muda bahkan anak-anak.
2. Mesjid Menara Kudus, mampir hanya untuk melihat keagungan mesjid ini, terutama menaranya yang begitu legendaris.
Sayang, Pemerintah Daerah membiarkan puluhan pengemis mangkal disepanjang jalan menuju mesjid dan “meyerbu” para pengunjung. Sangat tidak elok kalau disaksikan dan dialami juga oleh turis-turis asing.
3. Mesjid Agung Jawa Tengah, mampir untuk kembali menjama’ Shalat Zuhur dan Ashar (hari berikutnya dalam perjalanan kembali ke Semarang)
Menurut cerita seorang Pedagang di samping mesjid, para turis asing dari beberapa kapal pesiar rutin berkunjung ke mesjid ini.
ysalma said:
Hati jadi adem pastinya setelah wisata kalbu.
saya baru nyampai masjid Demak,
mesjid menara kudus unik, mesjid agung jateng modern.
ded said:
Mesjidnya masing2 punya keistimewaan dan keagungan.
Benar, adem rasanya…..
Kapan2 salma bisa melanjukan perjalanan ke mesjid menara kudus dan mesjid agung jawa tengah yg modern
Semoga 🙂
Lidya said:
tiang-tiang itu tiap saya kesana dalam keadaan tertutup terus belum pernah melihat dalam keadaan terbuka
ded said:
O ya Mb, ketika saya datang juga begitu……
Alris said:
Saya juga kepengen mengunjungi mesjid legendaris itu, masjid agung Demak dan menara Kudus.
Sangat disayangkan banyak pengemisnya, jadi kesan pemalas tidak terelakkan.
ded said:
Apalagi klo bisa sekalian shalat di sana..
Iya heran, kok dijadikan tempat mangkal pengemis ya?
duniaely said:
wah .. jd kangen kampung halaman pak lihat Foto Foto di atas 😛
ded said:
Iya ya, semuanya ada di jawa tengah 🙂
prih said:
Semarang, Demak dan Kudus saling berdekatan namun memiliki keunikan arsitekturanya sendiri ya Uda Ded. Wisata kalbu yang meneduhkan.
Salam
bundadontworry said:
Subhanallah…..meninggalkan jejak sajadah di sepanjang masjid di Jawa ya Ded…
Luar biasa….
Bunda sdh pernah ke Masjid Agung Jawa Tengah …
bagus dan bersih ya Ded
Konstruksi nya agak mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah, dengan payung yg bisa dibuka tutup…
Kalau masjid yang lainnya , yang Ded sebutkan, bunda belum pernah kesana…. 🙂
salam
ded said:
Alhamdulillah Bun…….
Pendapat bunda sama dengan komen istri saya bahwa Konstruksinya mirip dengan Mesjid Nabawi di Madinah, begitu juga payung yg bisa buka/tutup…
Mudah2an suatu saat juga sampai di Mesjid2 tersebut Bun.
Amiiiinn
Salam Bun