Tags
Cihideung, flying-fox, Kampung Daun Gallery Culture Cafe, Rest Area, Rumah Stroberi, Villa Trinity, Warung Bancakan
(Masih melanjutkan episode tentang liburan di lembang postingan sebelumnya)
Malam ke-2 di Lembang, kami makan malam di “Kampung Daun Gallery Culture Cafe” di Komplek Perumahan Villa Trinity, Jl. Sersan Bajuri Km. 4,7 No. 88, Cihideung, sampai pukul 11 malam.
Di Cafe ini menyediakan berbagai hidangan tradisional seperti Nasi Goreng Kampung Daun, Nasi Timbel Komplit, Sop Ikan, Sop Buntut, jajanan Pisang Goreng, Colenak dll.
Nah kalau pesan minuman teh di Kampung Daun sebaiknya jangan pesan sendiri-sendiri, karena biasanya porsi untuk 3 orang, begitu juga jahe, bajigur, skoteng dll.
Kembali ke cerita di atas tentang “Rumah Stroberi”, lokasinya sih masih di Jl. Sersan Bajuri, Cihideung.
Kami datang ke sini besok paginya sekitar pukul 9 (setelah sarapan) di hotel. Waktu itu, masih sepi karena kami datang relatif masih pagi, karena biasanya “tamu-tamu dari Jakarta sampai di sini agak siang atau setelah pukul 12“, kata salah seorang karyawannya.
Memang hari pertama kami sampai di Lembang, anak saya (Thalita) minta supaya nanti kita ke “Rumah Storberi”, “aku mau memetik stroberi Papa…..“, katanya.
Untuk bisa memetik stroberi di tempat ini, tersedia dalam bentuk paket atau perorangan. Dengan paket seharga Rp 120.00,- untuk 4 orang, di berikan fasilitas memetik straberi sendiri, hasilnya 6 ons diberikan gratis sedangkan sisanya harus bayar dengan harga Rp 6.000,- per kg plus makan gratis untuk 4 orang tsb.
Saat kami datang, tidak sedang panen raya, jadi wajarlah kalau buahnya sedikit dan tempat yang digunakan untuk menampung stroberi jga kecil, padahal biasanya orang-orang menggunakan keranjang yang sudah disediakan.
Menu andalan di Rumah Stroberi adakah nasi liwet komplit, yaitu ayam goreng, tahu/tempe goreng, sambal dadak, ikan peda dan lalapan.
Karena kami lebih dari 4 orang, yang lainnya pesan menurut kesukaan masimg-masing.
Hasil Stroberi yang kita petik, dapat dimintain bantuan ke pelayan restoran untuk dibuatkan macam-macam jus stroberi #asal bayar#, paling sedikit Rp 3.000,- per gelas.
Ada juga tempat main anak-anak seperti flying-fox dan sejenisnya seperti ini :
Saya sengaja membiarkan mereka main sepuasnya, jam 12 barulah kami makan siang.
Benar saja, semakin siang Rumah Stroberi semakin ramai pengunjung yang sekalian makan siang. Tempat parkir penuh dengan bus pariwisata dan kendaraan yang umumnya berpelat nomor Jakarta.
O ya, di Rumah Stroberi juga menyediakan tempat penginapan.
Kami berangkat dari Lembang kembali ke Jakarta hari Minggu pukul 24, untuk menghindari macet. Karena menurut pengalaman Pak Budi Rahardjo Pemilik blog “Padepokan Budi Rahardjo” dalam postingan beliau di sini, waktu itu berangkat dari Bandung ke Jakarta pukul 22 malam, tapi tetap saja kena macet parah sejak dari tol Cipularang sampai melewati Km 42,sementara rest area dipenuhi oleh kendaraan dan orang.
Apalagi hari itu (hari saya berangkat), sejak sore jalanan dari Lembang menuju Bandung padat merayap.
Alhamdulillah tidak macet, sampai di Jakarta pukul 3 pagi.
Untung hari itu adalah hari pertama sekolah, anak-anak bolos karena (biasanya) hari itu tidak belajar, jadi mereka bisa meneruskan tidurnya lagi……
rumah stroberi ini beda dengan yang cimahi ya Uda?
Saya belum ke rumah stroberi di cimahi Mb Niq….. 🙂
sepertinya yg di lembang lebih OK deh Da,
makasi infonya ya
O begitu ya Mb, terima kasih juga infonya Mb Niq. 🙂
wow .. seneng pastinya khususnya buat anak anak ya pak kalau diajak ke sana 🙂
kenapa stroberinya nggak ditanam di luar ya ?
Karena memang liburan ini khusus buat anak-anak Mb, yang penting mereka senang dan bahagia.
Katanya kalau di tanam di “rumah kaca” akan lebih mudah mengatur suhu dan kelembabannya Mb El… 🙂
kalau di sini biasanya di luar ditanam stroberinya, orang orang bisa datang dan memetik lagsung di tanah pak 🙂
tapi banyak org yg nanam stroberi di halaman rumah masing masing termasuk saya 😛
Padahal menurut saya lebih bagus begitu (ditanam ditanah) kan Mb, karena terasa lebih alami… 🙂
Beberapa tahun yang lalu …
kami pernah ke Rumah Stroberi ini …
namun …ketika kami ingin memetik stroberi … mereka bilang … waaahhh nggak bisa … karena buah stroberinya udah dipesen akan dipetik oleh rombongan dari jakarta besok harinya …
akhirnya kami kuciwah … pulang tanpa membawa stroberi hasil panenan
salam saya Uda Ded
Ya Om, kebetulan di gambar ke-3 (dari atas) ada stroberi yang sedang dirawat. Nah itu tidak boleh dipetik persis seperti Om bilang “sudah dipesen oleh rombongan dari jakarta untuk minggu depan”. Tapi yang lainnya boleh ….
Terim kasih Om 🙂
sy pernah ke rumah stroberi juga tp wkt itu gak bs metik juga, udah pada habis stroberinya.. Emang lagi rame bgt sih..
Mungkin kayak yang diceritakan Om NH itu Mb, sebelum datang telepon dulu, atau pesan terlebih dahulu supaya tidak kedahuluan orang lain….. 🙂
Wah kok saya jadi kangen kampung daun…terakhir kesana sebelum nikah…
jus stroberinya keliatan seger….mmm…
Nah, kalau sekarang ke kamoung daunnya ditambah dengan hanif jadi bertiga dong ….. 🙂
seger lihat strawbeerynya pak apalagi bisa metik langsung
Memang Mb, anak-anak senang sekali.
Pada hal klo kita lihat biasa-biasa saja, ga terlalu istimewa. 🙂
BAng…
aku pernahnya ke Rumah Strawberry yang di Cimahi bang…
dan aku tuh paling ogah ke Kampung Daun bang…
Muahalnya minta ampuuuun…hihihi…
Saya baru tau Er, di Cimahi ada rumah stroberi juga …
Waktu saya ke kampung daun, hanya bayar 500rb utk 6 orang dewasa plus 4 anak-anak……
Mungkin waktu Erry datang, mereka tau ini selebritis blog yang baru dari Korea nih, makanya di mahalin …….he3
Jiah…
Ke Bandung gak bilang bilang sih Baaaang…
kopdar kita…kopdaaaar…hihihi…
o ya, ada sih kepikiran tapi kan sayang ikuti jadwal nya anak-anak, mereka mau kemana, mau jalan jam berapa, mereka yang ngatur.
Jadi gitu deh jadwalnya ga jelas….he3
Gimana mau bikin janji…… 🙂
Keindahan alam Priangan terkemas di rumah stroberi.
Keindahan alam Priangan memang tidak habis-habisnya …. 🙂
kalau di banding all about strawberry yang di cihanjuang cimahi bagusan mana ya ? bedanya apa?
Keduanya pasti ada kekurangan dan kelebihannya, biar ga penasaran datangin aja satu-satu Andra he3x.. 🙂
Sama denganpertanaan Mb Nique di atas, mana ya yang lebih bagus. PAsti masing2 punya kelebihan dan kekurangannya, jadi ga ada salah nya kalau bisa satu-satu di datangin he3… 🙂