Tags
Apakah ini yang dinamakan demokrasi ?
Sampai kapan kita bisa menunggu orang-orang terhormat ini bisa menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh ?
Apakah mereka benar-benar memperjuangankan kita ?
Kamis (30/10), di Jakarta, DR. Kusnanto Anggoro, Pengajar di Universitas Pertahanan dan Mantan Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), menyatakan, bahwa :
Demokrasi di Indonesia baru bisa berjalan sebagamana mestinya setelah 20 sampai 30 tahun yang akan datang
Pernyataan di atas diperkuat oleh DR. Broto Wardoyo, Pengajar Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas ndonesia (UI), dalam kesempatan lain. Mengatakan bahwa :I
Demokrasi di Indonesia baru memperlihatkan hasil setelah Indonesia melakukan pemilihan langsung sebanyak 4x lagi
Berarti 4 x 5 tahun yaitu 20 tahun lagi….!!!
Iya….. kalau kita mau merubahnya… !!! Kalau tidak, demokrasi kita pasti akan begini-begini saja.
Setelah 69 tahun merdeka, kita baru sebatas belajar berdemokrasi.
Ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama ya ….. untuk belajar ?
dani said:
Lihat berita di tv kok rasanya perlu people power buat nurunin orang-orang yang katanya terhormat itu Pak. Hahaha. *lebay sih saya*
ded said:
Mungkin mereka masih shock Dani, mereka masih bertanya-tanya dan belum yakin seolah-olah tidak percaya : “Kok saya bisa menjadi anggota DPR ya ? “
Goiq said:
ngga habis pikir juga kadang-kadang Da. Itu meja salah apa ???
ded said:
Ha3 iya ya, ko meja yang menanggung akibatnya ?
😀
rinasetyawati said:
kepala saya kok langsung cenut cenut ya klo abis nonton berita politik di tivi…
ded said:
He3 biar ga cenut2 pindahin aja chanel nya ke acara yg bisa menghibur kita mb….. 🙂
Lidya said:
dekomrasi juga harus ada sopan santunnya ya pak
ded said:
Betul Mb, meskipun demokrasi kita tidak boleh meninggalkan tata krama
alrisblog said:
1. HA itu sudah bangkotan jadi anggota dpr, tapi soal sopan santun kayaknya mesti ikut lagi penataran P4 minimal pola 100 jam dan ikut mata kuliah Pendidikan Kewiraan. Jangan jangan dia dulu gak ikut tugas kelompok waktu penataran P4 dan gak lulus mata kuliah pendidikan kewiraan? Hahaha….
2. Sewaktu pihak musuh kalah pilpres bilang harus legowo. Pas ente kalah di dpr bikin pimpinan tandingan. How come???
3. Ternyata masih baik tentara yang ngatur, biar rada teratur dan aman.
Piye kabare, bro? Masih penak jamanku tho….
4. Oh ternyata ada juga gaya kelompencapir. Mungkin bentar lagi ada juga presscon gaya “menurut bapak presiden.” Yang jadul itu ternyata dirindukan.
ded said:
Mudah2an mereka menyadari perbuatannya 🙂
nh18 said:
Saya menarik nafas panjang …
saya tidak tau mesti bicara apa …
saya mengerti mungkin ybs amat sangat kesal sekali dengan pimpinan sidang …
namun demikian … upaya membalikkan meja saya rasa seharusnya tidak perlu terjadi
semoga kita semua bisa belajar dari hal ini …
agar lebih bisa mengendalikan dan mengelola emosi kita …
agar tidak meledak di waktu dan tempat yang salah … dengan cara yang salah
salam saya Uda Ded
(1/11 : 9)
ded said:
Seharusnya para politisi di DPR bisa memberi pelajaran kpd kita cara berdemokrasi yang baik ya Om
Salam juga Om
Trm ksh
Beby said:
Ah.. Entah harus bagaimana melihat mereka.. 😦
ded said:
He3 berdoa saja beb, semoga lebih baik 🙂
Ni Made Sri Andani said:
Apapun alasannya tidak selayaknya ia membalikkan meja. Sangat kasar dan menurut saya itu prilaku yang sangat tidak ethis sebagai wakil rakyat, Pak Ded…
ded said:
Saya rasa juga begitu mb Dani. Kan malu sama anak2 dan cucunya sendiri 🙂
Bibi Titi Teliti said:
duh, males banget sih ini baaaang…
sama sih dengan temen2 yang lain, kadang aku suka pening kalo nonton berita politik gitu bang…
Mereka itu katanya wakil rakyat tuh? kok aku berasa gak terwakili sama sekali yah…ckckck…
ded said:
Kita berharap semoga mereka sadar dan berubah 🙂
duniaely said:
serem ya pak 😦
ded said:
Kita malu El 🙂
Rivanlee said:
malu sih sebenernya…
eh aku setuju om, demokrasi mau dibilang akan semestinya pada tahun depan tp kalo gak ada perubahan mah sama aja :”
ded said:
Artinya apa yang bisa kita harapkan dari parlemen spt ini ?
dewitya said:
halo salam kenal mas 🙂
ded said:
Salam juga Dewi 🙂